Sinta Yudisia Wisudanti, novelis kenamaan yang dipandang sukses memimpin FLP Jawa Timur, akhirnya terpilih sebagai Ketua Umum Forum Lingkar Pena. Di pundaknya kini terpanggul amanah memimpin organisasi pengaderan penulis yang beranggotakan ribuan orang di seluruh Indonesia dan mancanegara.
Setelah mendapat Anugerah Pena kategori Penulis Terpuji pada Munas ke-2 FLP tahun 2009 di Solo, kerja kreatif Sinta terus melesat. Siapakah sebenarnya sosok perempuan kelahiran Yogyakarta, 18 Februari 1974 itu?
Berikut ini ialah kultwit dari Afifah Afra Amatullah, peraih Anugerah Pena kategori Penulis Terpuji pada Munas ke-3 FLP yang baru berakhir Ahad lalu di Denpasar, Bali. Dalam 18 butir twitnya, Afifah Afra (@afifahafra79) berbagi cerita dan sudut pandang, mengenai siapa sebenarnya Sinta Yudisia (@penasinta).
1. Sinta Yudisia alias @penasinta pertama saya kenal karyanya di pertengahan th 2000-an
2. Pada Munas 1 di Yogya tahun 2005, novelnya #KekuatanKetujuh masuk nominasi novel terpuji pena award 2005
3. Sejak itu, karya-karyanya dengan cepat melesat. Dialah salah satu penulis FLP yang memiliki napas panjang
4. Novel-novelnya seperti The Road To The Empire, Takhta Awan, Existere, Reinkarnasi, Rinai, adalah karya berbobot
5. Paling tidak, itulah penilaian para juri di berbagai event. Road To The Empire memenangi IKAPI IBF Award
6. Pada Pena Award 2009, beliau juga menjadi Penulis Terpuji
7. Tahun ini di pena award 2013, beliau lagi-lagi meraih penghargaan novel terpuji untuk Takhta Awan
8. Untuk buku The Road to The Empire, bahkan Prof Maman Mahayana menjadi salah satu penyunting ahlinya
9. Beberapa waktu yang lalu, beliau terpilih sebagai penulis yang membersamai delegasi BSMI ke Gaza
10. Dan hasil perjalanan beliau ke Gaza dituangkan dalam novel Rinai
11. Hingga kini, lebih dari 40 judul buku telah beliau tulis
12. Yang menarik, beliau mendapatkan pencapaian tersebut dalam waktu singkat, melesat cepat
13. Sebagaimana kita ketahui, beliau sempat kuliah di STAN, latar belakang yg jauh dari kepenulisan
14. Untuk menguatkan sisi-sisi akademisinya, beliau kuliah lagi di jurusan psikologi Untag, dan IPK selalu cum laude
15. Nilai-nilai ruhiyah kian kencang saat beliau juga mulai mengikuti program menghafal Al-Quran
16. Yang menarik lagi, beliau sangat rendah hati, low profile dan selalu tampil bersahaja
17. Beberapa kali saya membersamai beliau dlm berbagai perjalanan, saat berdiskusi banyak hal, baru terlihat kedalaman ilmunya
18. Memang, orang bijak itu seperti padi, kian berilmu kian menunduk. Bersyukurlah FLP, memiliki ketua yg tawadhu dan insyaAllah amanah
Setelah mendapat Anugerah Pena kategori Penulis Terpuji pada Munas ke-2 FLP tahun 2009 di Solo, kerja kreatif Sinta terus melesat. Siapakah sebenarnya sosok perempuan kelahiran Yogyakarta, 18 Februari 1974 itu?
Berikut ini ialah kultwit dari Afifah Afra Amatullah, peraih Anugerah Pena kategori Penulis Terpuji pada Munas ke-3 FLP yang baru berakhir Ahad lalu di Denpasar, Bali. Dalam 18 butir twitnya, Afifah Afra (@afifahafra79) berbagi cerita dan sudut pandang, mengenai siapa sebenarnya Sinta Yudisia (@penasinta).
1. Sinta Yudisia alias @penasinta pertama saya kenal karyanya di pertengahan th 2000-an
2. Pada Munas 1 di Yogya tahun 2005, novelnya #KekuatanKetujuh masuk nominasi novel terpuji pena award 2005
3. Sejak itu, karya-karyanya dengan cepat melesat. Dialah salah satu penulis FLP yang memiliki napas panjang
4. Novel-novelnya seperti The Road To The Empire, Takhta Awan, Existere, Reinkarnasi, Rinai, adalah karya berbobot
5. Paling tidak, itulah penilaian para juri di berbagai event. Road To The Empire memenangi IKAPI IBF Award
6. Pada Pena Award 2009, beliau juga menjadi Penulis Terpuji
7. Tahun ini di pena award 2013, beliau lagi-lagi meraih penghargaan novel terpuji untuk Takhta Awan
8. Untuk buku The Road to The Empire, bahkan Prof Maman Mahayana menjadi salah satu penyunting ahlinya
9. Beberapa waktu yang lalu, beliau terpilih sebagai penulis yang membersamai delegasi BSMI ke Gaza
10. Dan hasil perjalanan beliau ke Gaza dituangkan dalam novel Rinai
11. Hingga kini, lebih dari 40 judul buku telah beliau tulis
12. Yang menarik, beliau mendapatkan pencapaian tersebut dalam waktu singkat, melesat cepat
13. Sebagaimana kita ketahui, beliau sempat kuliah di STAN, latar belakang yg jauh dari kepenulisan
14. Untuk menguatkan sisi-sisi akademisinya, beliau kuliah lagi di jurusan psikologi Untag, dan IPK selalu cum laude
15. Nilai-nilai ruhiyah kian kencang saat beliau juga mulai mengikuti program menghafal Al-Quran
16. Yang menarik lagi, beliau sangat rendah hati, low profile dan selalu tampil bersahaja
17. Beberapa kali saya membersamai beliau dlm berbagai perjalanan, saat berdiskusi banyak hal, baru terlihat kedalaman ilmunya
18. Memang, orang bijak itu seperti padi, kian berilmu kian menunduk. Bersyukurlah FLP, memiliki ketua yg tawadhu dan insyaAllah amanah
0 komentar:
Posting Komentar