Kamis, 05 September 2013

Dan Mars FLP Pun Berkumandang | Cerita Munas 3 FLP di Bali (2)

Ket.:

oleh Yons Achmad*

Satu momen yang bikin deg-degan setengah mati adalah acara pembukaan Munas. Di event Munas 3 FLP Bali kita memang berhasil dapat hotel yang dekat bandara dan harganya terjangkau. Dapat diskon pula.  Hotel Grand Villas.  5-7 menit dari bandara. Hanya, tidak ada aula besar untuk pembukaan. Makanya diputuskan cari hotel lain. Susah betul mencarinya. Begitu kata teman-teman Bali.  Semua hotel penuh. Tapi beruntung, akhirnya dapat Hotel Grand Shanti. Jauh memang dari hotel tempat menginap. Ditempuh dalam 40 menit perjalanan. Untuk menuju kesana kita juga menyewa 5 bus. Tentu ini membutuhkan bujet dana yang besar. Apa boleh buat, aula hotel penuh. Ini solusi terbaik.

Pagi, Kamis 29 Agustus 2013. Acara registrasi dimulai. Semua panitia mulai bekerja, bagi-bagi kamar. Panitia  Jakarta juga baru mulai berkenalan dengan tim panitia Bali. Kondisi lumayan sehati, cepat ada cemistri membuat pekerjaan dan persiapan bisa dikerjakan dengan baik. Setelah memastikan semua peserta dapat kamar, acara sarasehan, ngobrol-ngobrol dengan penulis senior ( Gola Gong, Kang Abik, Kang, Irfan, Mbak Ije) pun dimulai. Sekitar 1,5 jam saja. Ketika wajah-wajah peserta mulai terlihat kelelahan.  Maklum dating dari berbagai tempat yang jauh, baiklah. Kita persilakan mereka istirahat di kamar masing-masing

Jam 1 malam panitia cek tempat acara pembukaan. Hotel Grand Shanti. Waduh. Ada miskoordinasi. Ada improvisasi lapangan dari panitia Bali. Awalnya disepakati bentuk tata kursi adalah teater, bukan bentuk kursi melingkar dengan meja ditengah ala Indonesian Lawyer Club. Tapi malam itu tak bisa serta merta kita ubah. Karyawan hotel sudah pulang semua. Solusinya, pagi-pagi betul. Jam 6 panitia harus memastikan susunan kursi diubah. Ada juga salah ketik di meja registrasi dan tempat acara. Kata "Forum" ditulis "Forom", kesalahan kecil, tapi bagi organisasi penulis itu fatal.

Sementara, lagu Mars FLP malam itu juga belum klar. Padahal akan dikumandangkan paginya. Solusinya bagaimana? Malam itu kita cari foto kopi untuk gandakan lirik marsnya. Sayangnya, semua tempat foto kopi sudah tutup semua. Alamaak.

Ya sudah. Solusinya siapkan 5 flashdisk. Putar itu mars di bus masing-masing peserta. Kan ada sekitar 30 menitan dari hotel menginap ke hotel tempat pembukaan acara . Itu cukup untuk buat peserta minimal pernah dengar marsnya. Sementara baru pas acara nanti dibagikan teks lirik marsnya.

Teng ting teng. Deg-degan semakin kencang. Awalnya kita rencanakan yang membuka Menkoinfo, tapi karena tak datang lalu diwakili staf ahlinya. Tapi tiba-tiba datang wakil dari Gubernur Bali.  Yang membuka pun kita ubah lagi, yaitu wakil dari gubernur Bali tersebut. Sebelum pembukaan, lagu Indonesia berkumandang, disusul dengan Mars FLP yang setelah 16 tahun akhirnya bisa menyala-nyala di ruangan hotel itu. Dan gong..gong..gong..gong..gong. Lima pukulan gong menggema. Simbol Pancasila dan kerukunan umat beragama Hindu Islam di Bali.  Acara pembukaan pun bisa terlaksana. Fiuhhh. Akhirnya. Dan semua panitia dibelakang begitu lega. Saling memandang, tersenyum, lalu tertawa bersama. (bersambung)

*) SC Munas 3 FLP
Dari http://penakayu.blogspot.com

0 komentar:

Posting Komentar